Semua orang pasti ingin sukses, dan setiap orang pasti memiliki usaha yang berbeda - beda dalam mencapai kesuksesan tersebut. Namun jika semua usaha kita sudah lakukan, namun tidak kunjung sukses, dimanakah kesalahannya?
Kami merangkum beberapa perilaku negatif yang dapat menghambat kesuksesan anda!
- Terlalu berfokus pada materi
Tahukah saudara bahwa untuk menjadi sukses memang harus melakukan berbagai upaya untuk menggapai impian kita, namun dengan fokus kepada materi, uang dan harta terus menerus dapat memperkeruh suasana. Dapat menimbulkan perasaan tertekan dan akhirnya stress.
Kita lupa bahwa segala aspek dalam kehidupan ini diatur oleh Tuhan. Jadilah umat beragama yang taat, maka jika suatu saat nanti kita sukses, kita menyadari kuasa Tuhan turut bekerja dalam kehidupan kita.
- Tidak mau memulai dari bawah
banyak yang mengatakan, mereka merasa cocok untuk pekerjaan kelas atas karena memiliki pendidikan atau keahlian yang tinggi. MEreka merasa beberapa pekerjaan "tidak layak" untuk mereka. Perilaku ini membuat para fresh-graduate atau lulusan baru terlalu memilih pekerjaan. Tingginya kriteria mereka akan pekerjaan yang layak terkadan menjadi bumerang. Alhasil di tahun pertama setelah lulus, kebanyakan yang menghabiskan waktu untuk mencari pekerjaan daripada bekerja.
- Kurang sabar dan ulet
Para lulusan baru berasumsi, begitu berhasil mendapatkan pekerjaan pertama mereka akan mendapat promosi jabatan setidaknya dalam enam bulan berikutnya. Mereka juga mengharapkan kenaikan gaji dan tunjangan lain di tahun yang sama. Tanpa banyak usaha.
- Bermasalah dengan otoritas
Mayoritas pekerjaan baru di tahun pertama mengaku menghadapi masalah dengan otoritas. Mereka mengalami kesulitan menjalani dan memahami kebijakan, peraturan dan parameter kerja. Mereka merasa sistem itu sesuatu yang membingungkan. Kesulitan beradaptasi ini banyak membuat mereka menjadi kutu loncat yang gemar bergonta ganti pekerjaan.
- Kurang inisiatif
pekerja muda sering kali gagal mendemonstrasikan kemampuan mengambil resiko. Ada kekhawatiran tentang melangkah keluar dan memimpin. Mereka terlalu pasif dan tidak berani mengambil inisiatif. ini membuat mereka lambat meraih prestasi dan menjadi pusat perhatian di tempat kerja.
- Etos kerja yang lemah
para lulusan baru tidak memiliki keberanian klasik. Mereka lebih sering menunjukan ketidakinginan menangani pekerjaan diluar deskripsi kerja dan melakukan apapun demi menyelesaikan tugas. Sangat perhitungan ketika menyangkut urusan pekerjaan. Padahal ada kesempatan emas untuk mempelajari kemampuan lain ketika mengerjakan hal baru. Seorang yang luwes dan tidak pilih - pilih pekerjaan berpotensi memiliki kemampuan melakukan hal lebih banyak dibanding rekan-rekannya.
- Kurang bertanggung jawab
kebanyakan pekerja baru tidak mampu atau tidak mau mengemban tanggung jawab atas sebuah pekerjaan. Seolah olah mereka hanya ingin "menyewa" pekerjaan, bukan memiliki. Hal ini biasa dipicu pemikiran seorang pegawai junior memiliki tanggung jawab berbeda yang tentunya lebih sedikit ketimbang pegawai senior.
- Tidak punya kemampuan mengatasi konflik
konflik dan dunia kerja tidak bisa dipisahkan. Dimanapun anda bekerja, pasti ada konflik yang menyertainya. Hanya saja jenis dan kadar keseriusan konfliknya mungkin berbeda. Para pekerja baru biasanya mengalami kegagalan dalam menghadapi dan menyelesaikan konflik di tempat kerja. Mereka lebih memilih lari dari masalah daripada menyelesaikannya. Ujung - ujungnya membuat surat pengunduran diri, lalu memulainya dari awal lagi di tempat kerja yang baru. Pola yang terus berulang apabila tidak diatasi.
Semoga dari artikel ini, kita dapat mengetahui kekurangan kita dan mengubah perilaku kita sebagai pegawai yang takut akan Tuhan, bertanggung jawab, sabar dan pantang menyerah dalam menghadapi konflik dan menyelesaikannya.