Sangat penting untuk menetapkan tujuan dan audiens Anda. Begini caranya:
Sebelum Anda mulai mencari influencer, penting untuk mendefinisikan apa yang ingin Anda capai dengan kampanye influencer tersebut. Beberapa tujuan umum meliputi:
Memilih influencer hanya karena penampilannya menarik atau karena ia sedang hype tentu tidak membuat kolaborasi tersebut efektif. Berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.
Cari influencer yang kontennya sejalan dengan value dan pesan brand Anda. Audiens mereka seharusnya mencerminkan target demografi Anda. Ketidaksesuaian dapat menyebabkan kampanye yang tidak efektif dan pemborosan sumber daya. Misalnya, jika Anda adalah brand yang berfokus pada keberlanjutan, bermitra dengan influencer yang mempromosikan produk ramah lingkungan akan meningkatkan kredibilitas dan keaslian.
Tentu Anda menginginkan kolaborasi yang baik, bukan? Jadi, kita perlu memperhatikan engagement influencer dengan followers-nya dan keaslian konten yang mereka buat.
Penting untuk memastikan bahwa followers influencer tersebut asli dan bukan hasil pembelian. Alat seperti Social Blade dapat membantu Anda memeriksa adanya aktivitas mencurigakan atau lonjakan followers yang tiba-tiba. Followers yang autentik berkontribusi pada kemitraan yang lebih tepercaya dan efektif.
Setelah kemitraan terbentuk dan konten dipublikasikan, pekerjaan Anda belum selesai. Anda perlu memantau dan mengevaluasi hasilnya.
Luangkan waktu untuk meninjau konten influencer tersebut. Pastikan kontennya berkualitas tinggi, konsisten, dan selaras dengan citra brand Anda. Pertimbangkan hal-hal berikut:
Influencer yang menunjukkan kreativitas dan keaslian dalam postingan mereka cenderung memiliki audiens yang lebih percaya dan terlibat. Lihat bagaimana mereka mengintegrasikan brand dalam konten mereka. Keaslian adalah kunci; audiens sering kali bisa mendeteksi promosi yang tidak autentik, yang dapat berdampak negatif pada persepsi mereka terhadap brand Anda.
Jika Anda tidak memiliki anggaran besar untuk mega-influencer, tidak masalah. Anda bisa mempertimbangkan influencer yang lebih kecil dan bagaimana mereka dapat memengaruhi brand Anda.
Micro-influencer, yang biasanya memiliki 10.000 hingga 100.000 followers, sering kali memiliki engagement rate yang lebih tinggi dan audiens yang lebih niche. Berikut alasan mengapa Anda harus mempertimbangkan mereka:
Pertimbangkan untuk memulai dengan kampanye kecil bersama micro-influencers untuk menguji efektivitas mereka sebelum berkomitmen pada kampanye yang lebih besar.
Kembali ke tujuan awal mengapa Anda memilih menggunakan jasa influencer. Anda harus mengelola ekspektasi dan mengkomunikasikannya dengan influencer tersebut.
Setelah Anda memilih influencer, penting untuk menetapkan ekspektasi yang jelas. Komunikasikan tujuan kampanye Anda, deliverables, dan timeline dengan jelas. Pastikan mereka memahami:
Dorong komunikasi terbuka sepanjang kampanye. Diskusikan ide dan feedback untuk menghasilkan konten yang lebih autentik dan beresonansi dengan audiens influencer tersebut.
Seberapa sukses penggunaan influencer untuk brand Anda? Anda perlu memiliki tolak ukur yang jelas.
Setelah kampanye influencer Anda diluncurkan, penting untuk melacak performanya. Gunakan metrik seperti:
Menganalisis hasil kampanye Anda akan memberikan wawasan tentang apa yang berhasil dan apa yang tidak. Gunakan data ini untuk menyempurnakan strategi influencer Anda untuk kampanye di masa mendatang.
Memilih influencer yang tepat untuk brand Anda sangat penting untuk kesuksesan kampanye marketing. Dengan mendefinisikan tujuan Anda, memahami audiens Anda, dan mengevaluasi influencer potensial dengan cermat, Anda dapat membangun kemitraan yang meningkatkan visibilitas dan kredibilitas brand Anda.
Every business needs more traffic for their website, which brings awareness and conversion. We know the best way through Digital Marketing activation for you.