Kenapa sih kok iPhone yang inovasinya monoton, berulang dan bahkan cenderung lambat justru masih memiliki banyak peminat? Contohnya teknologi face scanning yang baru ada di iPhone X, sudah hadir lama pada Android di tahun 2017. Secara tampilan pun, iPhone generasi terbaru pun seolah mengulang bentuk fisik dari era Steve Jobs. Lantas kenapa Apple, termasuk berbagai produk di dalamnya, mengusung moto “Think Different”?
Hal yang sama juga terjadi pada mobil Bayerische Motoren Werke AG atau kita kenal dengan sebutan BMW. Dengan mengusung moto “Sheer Driving Pleasure”, BMW tidak terobsesi menjadi yang tercepat layaknya brand lainnya. Melainkan dengan desain elegan dengan minim lekukan yang dijaga konsisten bertahun-tahun, BMW justru dipandang sebagai mobil bergengsi yang harus dimiliki oleh orang-orang berpendapatan tinggi.
Kunci kesuksesan dua perusahaan tersebut adalah brand consistency. Secara konsep, brand consistency adalah kemampuan perusahaan untuk menjaga komunikasi dan positioning selaras dengan nilai-nilai dan elemen-elemen yang membentuk identitasnya. Secara praktik, dalam melakukan branding, perusahaan selalu mencari cara untuk mengembangkan citra mereka melalui eksplorasi berbagai elemen-elemen yang membentuk brand. Agar eksplorasi tersebut tidak menghilangkan identitas awal, konsistensi berperan sangat penting.
Membangun brand consistency suatu perusahaan perlu menggunakan beberapa elemen berikut yang diulang secara terus menerus, yaitu:
Dengan pola komunikasi yang digunakan secara jelas dari elemen-elemen di atas, maka sebuah konsistensi brand akan semakin kuat. Pengakuan akan brand yang konsisten pada sebuah perusahaan datang secara alamiah dari publik, baik customer yang menggunakan produk/jasa, maupun yang tidak menggunakan. Oleh sebab itu tugas yang harus dilakukan adalah memposisikan dirinya secara konsisten dalam setiap tindakan pemasaran.
Penting bagi kamu untuk mempertimbangkan strategi membuat konsistensi dalam branding dan pemasaran produk dan layanan dari perusahaanmu. Berikut adalah beberapa cara yang dapat kamu terapkan:
Lakukan pengujian dengan memahami perilaku customer. Untuk melakukan riset, kamu dapat melihat jangkauan usia, latar belakang ekonomi, pekerjaan dan berbagai karakter lainnya yang kamu perlu ketahui dari customer.
Buat seperangkat pedoman yang diperlukan oleh tim kamu dalam menjaga brand consistency untuk jangka panjang, baik lewat catatan, dokumentasi foto, video dan bentuk lainnya. Hal ini diperlukan agar ketika terjadi pergantian SDM dalam tim, brand tidak mengalami pergantian yang terlalu drastis. Pertimbangkan aspek visual dan komunikatif yang perusahaan kamu ingin ampaikan.
Ketika customer tahu persis apa yang diharapkan secara visual, mereka akan merasa percaya pada brand yang telah dibangun. Lakukan secara terintegrasi, baik website, beragam kanal media sosial, bahkan kemasan produk dan materi pemasaran dari perusahaan Anda. Perhatikan penggunaan warna yang kamu yakini dapat bertahan lama tanpa tergusur tren terbaru, font yang menarik dan nyaman untuk dibaca serta tata letak yang estetik.
Mempertahankan tone of voice secara konsisten memiliki peran penting dalam membentuk hubungan yang dekat dengan customer. Ketika kamu berinteraksi dengan pelanggan melalui suara merek yang konsisten, mereka mengenal dan mengingat perusahaanmu.
Every business needs more traffic for their website, which brings awareness and conversion. We know the best way through Digital Marketing activation for you.