Setelah beberapa waktu yang menakutkan berjuang melawan pandemi global, Halloween 2021 diperkirakan akan bangkit kembali. Seiring dengan membaiknya keadaan saat ini, Halloween tahun ini diperkirakan akan meriah kembali tentunya bersamaan dengan new normal yang telah disesuaikan. Berita ini tentunya memberikan ide segar bagi para pebisnis untuk turut menjadikan Halloween sebagai marketing campaign brand tahunan.
Halloween sendiri sebenarnya tidak hanya melulu tentang template atau tema brand yang memberikan kesan seram seperti disisipkannya labu, sarang laba-laba, zombie, dan sebagainya. Halloween marketing campaign juga berarti perusahaan menggunakan strategi scary marketing sebagai bagian dari strategi marketing-nya. Dengan scary marketing, Halloween tidak hanya ditampilkan sebatas dekorasi dan marketing campaign, tetapi juga taktik marketing bagi brand itu sendiri.
Dikutip dari Statista, tahun 2021, Amerika Serikat diprediksi akan menghabiskan 10 miliar USD hanya untuk kostum Halloween. Angka tersebut menjadi angka tertinggi sepanjang masa karena meningkat sekitar 2 miliar USD dari tahun-tahun sebelumnya. Prediksi tersebut seakan membuktikan bahwa Halloween tahun ini akan menjadi event yang sangat dinanti-nantikan sebab gentingnya pandemi tahun lalu sempat membuat semangat Halloween di dunia meredup.
Meski di Indonesia sendiri perayaan Halloween tidak semeriah event lainnya, seperti Idul Fitri dan Tahun Baru, Halloween juga bisa menjadi ajang bagi bisnismu untuk menghadirkan Halloween marketing campaign, baik dalam hal tematik maupun penerapan strategi scary marketing.
Berikut contoh 6 brand global yang jadikan Halloween sebagai marketing campaign mereka tahun ini yang bisa dijadikan inspirasi bagi bisnismu!
Butterfinger, sebuah merek permen asal Amerika Serikat, September lalu menayangkan iklan di mana orang tua yang memakan permen Halloween anak-anak mereka disebutkan sebagai tindakan kejahatan kriminal. Butterfinger berfokus pada tema serupa dengan campaign lucu dan menarik yang ditujukan untuk orang tua. Marketing campaign ini mendorong mereka untuk “Turn Yourself In” atau menyerahkan diri jika mereka bersalah mencuri Butterfinger anak mereka dari keranjang trick or treat. Mereka menjulukinya sebagai “Butterfinger Case Files”, dan orang tua yang mengaku dan mengirimkan foto mug mereka ke situs web khusus akan bersaing untuk memenangkan hadiah 25 ribu USD.
Marketing Campaign ini merupakan contoh yang sangat cerdas dari meluaskan target pasar, yang tadinya menargetkan anak-anak muda yang cenderung senang makan permen, dengan strategi marketing seperti targetnya meluas hingga ke orang tua.
Nostalgia dalam pemasaran sangat kuat. Itulah yang General Mills, produsen multinasional Amerika dan pemasar makanan konsumen bermerek yang dijual melalui toko ritel, gunakan dengan Halloween marketing campaign baru mereka dalam reuni ulang tahun ke-50. General Mills menampilkan lima karakter monster kartun dari lini Monster Cereals mereka yang pertama kali diluncurkan pada tahun 1971. Untuk merayakan reuni, monster berkumpul untuk mengambil gambar 1962 yang populer. single, “Monster Mash” oleh Bobby “Boris” Pickett & The Crypt Kickers. Kampanye lengkapnya mencakup video pendek bergaya “Behind the Scenes”, “The Remaking of the Mash: A Monster Miracle”, dan rilis produk khusus, termasuk rasa sereal dengan kemasan retro, mainan karakter vinil, dan jam tangan. Segala sesuatu yang lama menjadi baru lagi, dan itu terutama berlaku untuk Monsters Sereal Halloween ini.
Strategi Marketing dengan mengandalkan nostalgia seperti ini dijamin akan menarik perhatian para masyarakat. Terlebih jika bisnismu menghadirkan kembali elemen yang terasa sangat dekat dan familiar di hati para konsumen. Perasaan rindu dan nostalgia bisa menjadi kunci pemasaran bisnismu, lho!
Permen dan kostum jelas identik dengan Halloween, tetapi sneaker Nike edisi khusus bertema Halloween adalah sesuatu yang lain. Meski begitu, ini sudah menjadi tradisi bagi Nike. Tahun ini, Nike sekali lagi memanfaatkan Halloween dalam koleksi terbarunya yang akan launching pada 21 Oktober 2021 dengan khusus untuk musim ini. Misalnya, gaya Nike Dunk Low berwarna hitam, krem, dan oranye dengan lapisan glow in the dark, sol luar yang menyala, dan pola laba-laba menyeramkan di sol dalam. Bagi pencinta Nike, semua produk adalah campaign yang menghasilkan begitu banyak antisipasi, buzz, dan ulasan unboxing online yang tak ada habisnya. Ini adalah contoh yang baik dari produk yang sangat terkait dengan merek sehingga hampir semua rilis baru pasti akan menarik minat.
Nah, taktik Nike yang mengeluarkan koleksi musiman di setiap tahunnya bisa jadi inspirasi bagi produk brand-mu. Kamu bisa hadirkan produk limited edition khusus untuk Halloween.
Dengan begitu banyak tekanan pada merek untuk selalu orisinal dan menarik, brand-brand berlomba-lomba menciptakan Halloween marketing campaign yang inovatif dan “aneh” dari tahun ke tahun. Temptations, merek makanan kucing, merilis makanan kucing limited edition khusus untuk Halloween dalam rasa “Tasty Human”. Memang benar, kucing dapat memberikan kita energi yang terasa aneh, bahkan sebuah penelitian pernah menyebutkan bahwa jika kucing berukuran lebih besar, mereka akan memakan manusia. Temptations dengan berani memanfaatkan hal tersebut sebagai inspirasi Halloween marketing campaign-nya yang menarik perhatian masyarakat, terutama konsumennya yang merupakan para pencinta kucing.
Kolaborasi merek selalu merupakan marketing yang menarik, terutama ketika kamu memiliki tiga merek favorit yang bekerja sama. Itulah yang terjadi pada Halloween tahun ini, ketika Lego Star Wars memulai Disney+ “Halloweenstream” dengan spesial Halloween-nya, Terrifying Tales. Bersamaan dengan trailer film seram baru, Lego Star Wars merilis lima seri pendek, masing-masing menampilkan plot bertema Halloween yang lucu dan beberapa karakter Star Wars favorit. Tentu saja, kita berbicara di sini tentang tiga merek paling terkenal di dunia, tetapi merek apa pun dapat meningkatkan kekuatan brand-nya dalam momen Halloween ataupun hari libur lainnya melalui kolaborasi cerdas dengan merek yang memiliki visi, misi, dan ide yang sama.
Seperti yang semua orang ketahui, Halloween sangat identik dengan permen dalam budaya trick-or-treat. Budaya tersebut memberi merek pasta gigi Crest alasan untuk ikut beraksi. Tahun ini, Crest telah menjalankan Halloween marketing campaign-nya dengan tema melindungi permen dan gigi para konsumennya. Seperti disebutkan sebelumnya, orang tua dikenal sering mengambil simpanan permen anak-anak mereka saat Halloween. Jadi, pelanggan diundang untuk mengikuti kompetisi untuk memenangkan Candy Safe edisi terbatas, di mana permen dapat dikunci dengan aman dari mata dan tangan yang mengintip! Untuk masuk, peserta harus mengunggah di Instagram mengapa keluarga mereka menyukai pasta gigi Crest dan mengapa mereka menginginkan Candy Safe, tentunya dengan penggunaan hashtags yang jitu.
Nah, itu dia beberapa contoh 6 brand global yang memanfaatkan momen Halloween sebagai marketing campaign mereka di tahun ini. Meski Halloween hanya identik dengan permen, dekorasi, kostum, dan riasan, Halloween bisa kamu jadikan inspirasi bagi strategi marketing bisnismu dengan menyesuaikan produk atau jasa yang bisnismu tawarkan. Tidak hanya itu, meski di Indonesia sendiri perayaan Halloween tidak semeriah negara-negara barat, kamu tetap bisa menarik perhatian para customer dengan pengaplikasian scary marketing yang membuat penasaran!
Every business needs more traffic for their website, which brings awareness and conversion. We know the best way through Digital Marketing activation for you.