Setiap produk atau layanan dari perusahaan memiliki nama brand yang berbeda dari kompetitor sejenisnya. Lalu, adakah cara yang membuat brand kita menjadi ‘pemenang’ di antara brand sejenis lainnya? Ya! Ada! Kita hanya membutuhkan yang namanya strategi branding.
Secara general, branding adalah sebuah konsistensi yang dilakukan brand untuk membentuk persepsi terhadap brand di benak audiens. Jika branding ini dijalankan secara berkelanjutan dan dengan strategi yang tepat, alhasil audiens atau bahkan khalayak umum akan mengetahui brand kita. Sebut saja brand Coca-Cola. Mendengar brand ini, pasti ada beberapa kata yang melekat, yaitu: youth, active, fresh, cool, atau millennial. Demikian, hasil ‘persepsi’ ini hadir karena branding yang dijalankan sudah berhasil dan tepat sasaran.
Namun, bisa saja persepsi itu hadir karena sebelumnya Coca-Cola memang sudah memiliki nama dan pasarnya tersendiri. Mungkin iya, mungkin tidak. Buktinya, ada beberapa brand yang terbilang baru dan cukup dikenal audiens karena branding yang mereka miliki cukup kuat dan berbeda. Lantas, apakah branding hanya bertujuan agar dikenal saja? Tentu saja tidak!
Jika kita adalah orang yang memiliki bisnis, produk, atau jasa tertentu, secara logis apa yang menjadikan audiens ingin membeli sesuatu yang ditawarkan oleh brand? Ya! Karena, mereka sudah mengenal brand kita secara positif sehingga terbukalah peluang bagi brand kita untuk dapat berinteraksi dalam melakukan hubungan bisnis yang berkelanjutan. Kemudian, leads pun akan mudah diwujudkan secara nyata karena awareness yang kita bangun sudah sesuai.
Selain keunggulan di atas, kehadiran strategi branding juga dapat membantu brand itu sendiri saat menjalankan marketing dan advertising. Coba bayangkan jika kita tidak memiliki arah yang jelas untuk mempromosikan produk atau jasa, bagaimana audiens akan mempercayai brand kita sebagai brand yang kredibel?
Jika dari awal kita sudah memfokuskan dengan jalan bahwa arah branding adalah fun dan youthful, marketing campaign yang kita lakukan pun harus menunjukkan kedua hal di atas secara jelas. Misalnya, dari segi desain kita bisa menyesuaikan dengan warna-warna yang cerah dengan kombinasi tabrak warna atau dari segi influencer kita harus mengoptimalkan KOL yang masih muda dengan style pakaian yang casual dan artsy.
Selanjutnya, jika perusahaan sudah memiliki branding yang kuat, tentunya ada kebanggaan tersendiri bagi para karyawan saat bekerja di perusahaan tersebut. Konsep employee pride and satisfaction inilah yang menjadi salah satu faktor yang menjadikan mereka bangga bisa bekerja di perusahaan yang kredibel dan reputable. Karena, sebuah perusahaan yang mampu membangun branding yang kuat di mata masyarakat dinilai memiliki reputasi perusahaan yang lebih baik dan terpercaya.
Setelah mengetahui beberapa poin penting di dalam branding, ada baiknya kita juga mengenali elemen penting strategi branding. Melansir Hubspot, berikut adalah elemen-elemennya.
Layaknya sebuah rumah, architecture dibutuhkan di dalam branding karena fungsinya sebagai ‘penyangga’ brand kita.
Setelah kita berhasil membangun architecture tersebut, menentukan arah positioning juga tidak kalah penting.
Seperti manusia sungguhan yang memiliki karakter dan personanya tersendiri, brand juga perlu menemukan apa persona yang dimiliki.
Architecture sudah dibangun, positioning sudah diputuskan, dan personality juga sudah ditemukan. Lalu, apa setelahnya? Kita bisa membuat promise yang akan dirasakan dan didapatkan oleh audiens.
Every business needs more traffic for their website, which brings awareness and conversion. We know the best way through Digital Marketing activation for you.