Apa yang terbesit di benak kamu saat mendengar kata Rebranding? Mengubah logo? Menambah visi dan misi perusahaan? Memperluas jangkau target konsumen? Ya! Itu tentu saja semuanya benar! Melansir Forbes rebranding adalah mendefinisikan ulang konsep dan nilai sebuah brand kepada konsumen melalui proses-proses penyusunan strategi, rencana, dan kampanye.
Brand tidak semata-mata melakukan Rebranding tanpa alasan yang jelas. Tidak mungkin hanya karena bosan, brand langsung me-rebrand total. Biasanya, brand mempertimbangkan permasalahan ini saat akan berkolaborasi dengan brand lain, berganti tujuan dan strategi bisnis, atau ketika audiens mulai kehilangan minat terhadap brand tersebut. Maka, dilakukanlah “gebrakan” seperti halnya rebranding.
Namun, di era digital yang serba cepat ini, apakah perubahan ini perlu dilakukan? Sepenting apakah perubahan tersebut? Apakah mungkin bisnis akan tetap bertahan tanpa melakukan rebranding secara digital—mulai dari website, media sosial, hingga konten-konten digital?
Konsep rebranding di era digital
Banyak orang berpikir bahwa perombakan brand di era digital bukan semata-mata hanya memperkenalkan ulang konsep brand kepada audiens di digital funnel, melainkan lebih dari itu. Rebranding di era digital artinya bagaimana sebuah brand mampu membawa kebaruan nilai kepada audiens secara kreatif dan konsisten Sehingga, audiens akan tertarik dan memahami nilai brand tersebut.
Pada dasarnya, digital telah mempengaruhi bisnis secara garis besar, Sebut saja media sosial yang saat ini menjadi “komunikator” antara brand dengan konsumennya sehingga banyak dari mereka yang melakukan closing melalui media sosial juga. Namun, bagaimana mengetahui kalau sebuah brand harus diubah? Berikut adalah beberapa indikator jika bisnis perlu melakukan rebranding secara digital.
Bisnismu mulai kehilangan arah dan tujuan
(sumber : pexel.com)
Salah satu tanda jika bisnis mulai kehilangan tujuannya adalah tidak tahu strategi ke depannya. Sebenarnya, itu wajar-wajar saja! Namun, jika sampai berpengaruh terhadap keseluruhan elemen bisnis, itu berbahaya. Makanya, tidak ada salahnya untuk mencoba Rebranding melalui digital.
Strategi sebelumnya tidak menunjukkan hasil signifikan
(sumber : pexel.com)
Sudah melakukan strategi di periode sebelumnya tapi hasilnya tidak seberapa? Itu artinya kamu memerlukan digital rebranding! Dengan merombak brand, apa yang diharapkan adalah tergantung tujuan awal. Jika ingin mendapatkan Brand Awareness, hal ini bisa dilakukan dengan cara memperbanyak strategi soft-selling.
Esensi dasar dari nilai-nilai mulai menurun
(sumber : pexel.com)
Nilai-nilai di dalam bisnis merupakan pijakan utama dalam mengembangkan bisnis. Jika esensi dari nilai tersebut sudah mulai dilupakan oleh audiens, bagaimana bisnismu akan dikenali oleh audiens? Terlebih lagi perombakan brand secara digital akan mempermudah bisnismu untuk menyampaikan apapun, termasuk nilai-nilai.
Kompetitor sudah jauh melampauimu
(sumber : pexel.com)
Pesaing sudah mulai maju dalam hal bisnis digitalnya, mulai dari melakukan kampanye digital hingga mengeluarkan branded content, tapi bisnismu masih saja berkutat pada bagaimana cara mendapatkan pelanggan secara konvensional? Buang jauh-jauh pola pikir seperti itu dan mulailah susun strategi rebranding bisnis secara digital!
Calon konsumen banyak memanfaatkan digital
(sumber : pexel.com)
Tujuan awal dari perombakan ini yang akan kamu lakukan adalah menjangkau audiens baru. Coba pikirkan bagaimana jadinya kalau bisnismu hanya berfokus pada perubahan brand yang tradisional tanpa mempertimbangkan digital? Tentu saja ini akan sia-sia! Karena, faktanya ada lebih dari dua miliar yang menggunakan satu aset digital, yaitu Facebook Bayangkan jika kamu melakukan rebranding secara digital, pasti akan banyak calon audiens yang mampu dijangkau bisnismu.
Terlepas dari kelima indikator di atas, sebenarnya melakukan rebranding secara tradisional sah-sah saja dilakukan. Namun, jika bisa mengoptimalkan melalui digital, mengapa tidak dicoba
Want to be the top of mind in the market?
We understand the importance of research, using the right colors and words according to the core values of your business!
Related Post
Memaksimalkan Potensi Branding dengan Strategi Branding
Memaksimalkan Potensi Branding dengan Strategi Branding </h1 > Branding Apa yang membuat bisnis Anda berbeda dari pesaing di market yang kompetitif? Salah satu kunci
Brand Identity vs Visual Identity: Memahami Peran Unik Keduanya dalam Branding
Brand Identity vs Visual Identity: Memahami Peran Unik Keduanya dalam Branding Branding Memahami perbedaan antara brand identity dan visual identity sangat penting untuk branding yang
Rencanakan Strategi Branding 2025 untuk Bisnis Anda!
Rencanakan Strategi Branding 2025 untuk Bisnis Anda! Branding Dalam dunia yang semakin kompetitif, menyiapkan Strategi Branding 2025 sangat penting bagi bisnis yang ingin menciptakan identitas