Apa yang terlintas di benak kamu saat mendengar kata brandidentity? Logo? Font? Simbol? Ketiga hal di atas memang sudah termasuk ke dalam elemen brandidentity. Sebagai serangkaian identitas yang dimiliki oleh sebuah brand untuk menggambarkan brand image tersebut, brand identity mencakup semua elemen atau komponen yang berkaitan dengan aspek visual. Makanya, brand identity memiliki hubungan yang erat dengan logo.
Menurut Hubspot, brandidentity mencakup apa yang ingin brand sampaikan, strategi brand dalam mengomunikasikan produk atau jasa, dan seperti apa brand ingin dilihat oleh orang lain. Singkatnya, brandidentity adalah bagaimana persona yang dimiliki oleh brand dan apa yang dijanjikan kepada audiens. Ibaratnya, brandidentity adalah penghubung antara brand dengan audiens melalui sesuatu yang bisa “dilihat” secara nyata. Sama seperti yang dikatakan oleh Jeff Bezos, pengusaha asal Amerika sekaligus pendiri amazon.com.
(sumber: pexels.com)
“Branding is what people say about you when you’re not in the room.”
Berbicara brandidentity, saat ini ada beberapa contoh brand dengan identitas sudah sangat melekat di mata dan pikiran audiens. Bukan hanya identitasnya, melainkan juga dengan strategi, iklan, dan semua yang berkaitan dengan brand tersebut—visual misalnya. Berbicara visual, brandidentity seringkali disamaratakan dengan brandimage. Karena logo sangat berkaitan dengan visual, bukan? Jika brandidentity adalah gambaran seperti apa yang ingin sebuah brand dapatkan dan terima, brandimage adalah perspektif yang diperoleh audiens dari interaksi dan komunikasi yang dilakukan oleh brand.
Sebuah brandidentity dianggap berhasil apabila audiens sudah sangat mengenal dan mengetahui visual yang dimiliki oleh brand tertentu. Terlebih lagi, bisnis dan startup saat ini harus membentuk dan mengembangkan identitas brand yang unik dan menarik di tengah banyaknya bisnis serupa. Berikut adalah beberapa strategi yang bisa dilakukan melansir dari Forbes.
Integrasikan inovasi dengan strategi
(sumber: pexels.com)
Salah satu cara untuk menjadi inovatif dalam melakukan strategi bisnis adalah mengetahui dengan jelas bagaimana perkembangan produk dan jasa—tentunya untuk memberikan kepuasan terhadap pelanggan. Oleh karena itu, sebuah inovasi bisa hadir jika seluruh tim melakukan brainstorming untuk mendapatkan ide sekaligus kombinasi strategi. Di satu sisi, brainstroming juga dapat membantu brand untuk menemukan inovasi dan gebrakan yang bisa jadi belum pernah dilakukan sebelumnya.
Berikan value kepada pelanggan
(sumber: pexels.com)
Apa yang paling diinginkan pelanggan dari brand kamu? Apa kebutuhan pelanggan yang hanya bisa disediakan dan diberikan oleh brand kamu? Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas seharusnya bisa menjadi sebuah insight baru untuk meningkatkan performa bisnis bagi brand ke depannya. Kamu juga bisa menfaatkan media sosial dan channel digital lainnya dalam memberikan nilai edukasi kepada mereka.
Sinergikan elemen-elemen brand
(sumber: pexels.com)
Brand synergy akan memastikan bahwa setiap bagian di dalam branding akan saling berkaitan dan bersinergi satu sama lain untuk menciptakan customerexperience dan positiveimage di mata audiens. Misalnya, jika corevalues dari brand kamu adalah kreatif dan bersemangat, setiap elemen brand harus mencerminkan nilai-nilai tersebut. Mulai dari cara berkomunikasi hingga cara memberikan solusi bagi audiens.
Konsistensi adalah kunci
(sumber: pexels.com)
Hal yang paling penting dari semua strategi di atas adalah mempertahankan konsistensi. Bagaimana sebuah brand bisa menyampaikan pesan bisa tidak dilakukan secara serius dan hanya setengah-setengah? Dan, bagaimana audiens bisa mengenali sebuah brand jika hanya “dipapari” dalam waktu yang singkat? Padahal, seperti yang kita tahu kesuksesan tidak dibangun dalam sekejap, tapi secara konsisten. Begitu juga dengan identitas brand kamu.
Business Strategic Brand Management atau manajemen merek yang strategis menjadi salah satu kunci utama untuk meraih kesuksesan dan daya saing yang berkelanjutan. Dalam artikel ini,
Branding Brand Management adalah salah satu komponen penting dalam strategi pemasaran modern. Proses ini mencakup upaya membangun, mengelola, dan memperkuat value suatu brand agar memiliki