Apa yang menjadikan sebuah brand diingat oleh customer? Dari iklannya? Dari campaign yang dijalankan offline? Atau, dari billboard? Ya! Semua itu benar. Hal-hal di atas jika dilakukan dalam frekuensi yang sering, akan membuat audiens menyadari keberadaan sebuah brand. Dari yang awalnya hanya menyadari, lama-lama bisa langsung mengenali hanya dari sebuah konsistensi dan strategi yang dilakukannya. Strategi tersebut dinamakan strategi branding atau membangun image brand yang kuat agar selalu diingat oleh audiens baik secara online maupun offline. Membangun strategi semacam ini bukanlah persoalan mudah. Diperlukan perencanaan yang matang dan tim yang profesional untuk membantu brand berjalan ke arah strategi yang sudah ditentukan sebelumnya. Namun, sebelum masuk ke eksekusi, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu langkah-langkah yang tepat untuk membangun strategi branding yang kuat sekaligus memukau.
Setelah mengetahui apa yang menjadi keunggulan produk dan jasa yang kita miliki, menentukan target customer yang sesuai adalah langkah selanjutnya. Kita mungkin saja sudah mendapatkan data demografis dari customer. Namun, bukan berarti kita tidak menganalisisnya lebih lanjut, kan? Kenali apa kebiasaan yang mereka lakukan saat sedang berinteraksi dengan brand? Apa yang mereka inginkan dari brand kita? Maka, di dalam langkah ini kita harus menempatkan posisi sebagai customer.
Brand personality menjadi salah satu elemen yang penting di dalam branding. Karena, melalui brand personality, customer akan dengan mudah mengenali brand kita. Mulai dari bagaimana pembawaan brand terhadap customer, bagaimana cara brand berinteraksi dengan customer, hingga bagaimana customer akan merespons interaksi tersebut—semuanya ada di dalam brand personality. Misalnya, kita sudah menentukan persona yang ingin disampaikan kepada audiens adalah karakter yang menyenangkan sekaligus ramah. Melalui persona tersebut, brand akan menyampaikannya dengan visual identity yang cocok dan akan dipublikasikan pada seluruh channel.
Brand besar biasanya sudah memikirkan strategi branding secara matang dan akurat, terlebih lagi jika melibatkan banyak channel yang akan akan mendistribusikan konten branding tersebut. Sudah banyak strategi branding yang memukau audiens yang sudah dilakukan oleh beberapa brand besar. Misalnya, brand Nike yang khas dengan strategi storytelling-nya yang menyentuh hati audiens. Mereka menciptakan narasi emosional yang dibalut dalam cerita keseharian yang mampu membuat audiens terpukau. Sebagian besar cerita tersebut didukung oleh narasi dan nuansa kompetitif dan bersemangat. Memang, secara tidak langsung mereka mempromosikan produknya di akhir campaign. Namun, disajikan secara halus melalui bentuk cerita sehingga tidak terkesan menjual produk. Setelah mendapatkan inspirasi dari berbagai campaign yang sudah dilakukan oleh banyak brand besar, inilah saatnya kita mengadaptasi campaign tersebut untuk brand. Tuliskan apa yang menjadi kebutuhan customer dan apa yang bisa brand kita berikan, lalu eksekuisakna ke dalam sebuah branding campaign yang menarik.
Konsistensi menjadi salah satu elemen terpenting di dalam strategi branding. Coba bayangkan jika kita sudah melakukan langkah pertama, kedua, ketiga, dan keempat, tapi hanya dilakukan satu kali atau dalam jangka waktu yang singkat. Alhasil, strategi belum dapat dikatakan berhasil karena audiens hanya ‘terpapar’ branding kita satu atau dua kali saja. Bagaimana cara agar menjadi brand yang mampu menjalankan strategi secara konsisten? Tentunya, dengan menyiapkan rencana yang matang bersama tim yang sudah profesional di bidang branding dan marketing.
Every business needs more traffic for their website, which brings awareness and conversion. We know the best way through Digital Marketing activation for you.
