Menjaga bisnis agar tetap stabil dan mampu bertahan dalam menghadapi tantangan bisnis memanglah bukan hal yang mudah. Pada 26 Maret 2021 saja, tercatat terdapat 30 UMKM bangkrut dan 7 juta orang kehilangan pekerjaan.
Dilansir Statista, antara 2014 dan 2021, sekitar 53 persen kebangkrutan bisnis di Amerika Serikat terjadi di industri jasa. Angka ini kemungkinan besar mencerminkan tingginya jumlah usaha kecil yang beroperasi di sektor ini, seperti restoran, bar, dan salon rambut.
Sayangnya, tidak ada buku pedoman yang membahas cara bisnis mencegah dan keluar dari masa sulit. Setiap bisnis memiliki tujuan dengan risikonya masing-masing sehingga permasalahan dan strategi pemecahannya berbeda pula. Karenanya, tidak ada patokan khusus dan spesifik yang dapat diikuti oleh satu bisnis terhadap bisnis lainnya.
Namun, ada lima strategi umum yang dapat diterapkan untuk menghadapi tantangan bisnis di masa sekarang maupun mendatang. Berikut penjelasannya.
Salah satu cara dalam menghadapi tantangan bisnis adalah menciptakan branding yang kuat. Dalam mempertahankan bisnis, kamu perlu evaluasi apakah branding dari bisnismu sudah solid? Apakah branding bisnismu sudah sesuai dengan tujuan awal kamu dalam membangun bisnis?
Kamu perlu memiliki branding yang solid dan sesuai agar konsumen dan pasar mengenal bisnismu. Dengan branding yang solid, bisnismu tidak akan mudah dilupakan oleh konsumen dan pasar apalagi tenggelam dalam kehadiran kompetitor-kompetitor baru.
Nyatanya, membentuk kerja tim yang cerdas juga termasuk strategi menghadapi tantangan bisnis. Selain memilih orang yang cakap dalam bekerja, memiliki kepribadian kerjasama tim yang baik juga tidak kalah penting.
Mulailah evaluasi orang-orang yang bekerja bersamamu dalam membangun bisnis dan lihatlah gambaran besarnya. Dengan adanya evaluasi, kamu dapat mengetahui letak kelemahan tim yang berpotensi merugikan bisnis.
Meski begitu, jangan gegabah dalam mengambil keputusan dari hasil evaluasi tersebut. Dilansir Investopedia, meneliti kekuatan dan kelemahan karyawan, memudahkan pemilik bisnis dalam mencegah masalah terulang kembali dan menghindari perubahan yang berdampak buruk pada penjualan.
Memahami tren pasar, perilaku dan kebutuhan konsumen, hingga perkembangan pasar merupakan strategi menghadapi tantangan bisnis yang krusial. Dengan cepatnya perubahan zaman, penting bagi para pelaku bisnis untuk terus mengikuti tren pasar, terutama dalam hal digital.
Dikutip dari Mayland Hendar Prasetyo, Deputy Vice President BD, E-Commerce, and Partnership JNE, kini media sosial bisa menjadi kanal pemasaran yang kuat bila didukung platform e-commerce dan pengadopsian layanan pembayaran digital. Hal ini didasari atas perilaku konsumen yang lebih dekat dengan media sosial, kenyamanan berbelanja melalui e-commerce, dan kemudahan sistem pembayaran digital.
Resiliensi bisnis adalah kemampuan organisasi untuk menyerap dan beradaptasi dalam lingkungan yang berubah agar tetap bertahan dan berhasil mencapai tujuan. Artinya, saat menemui tantangan, pastikan bisnismu memiliki manajemen risiko yang baik sehingga tidak merusak sistem utama bisnis.
Untuk menciptakan strategi menghadapi tantangan bisnis ini, penting untuk memiliki prinsip dalam tim kerja bisnis, seperti sikap yang selaras, tata kelola manajemen yang baik, kemampuan beradaptasi, dan masih banyak lagi. Selain itu, penting juga bagi bisnis untuk selalu inovatif dan terbuka akan setiap kesempatan.
Terakhir, pelajari kompetitor untuk menghadapi tantangan bisnis. Alih-alih ditakuti, kompetitor atau pesaing bisnismu harus menjadi acuan untuk bisa terus memperbaiki kualitas brand atau produk yang kamu miliki.
Hal-hal yang dapat kamu pelajari dari pesaing bisnismu antara lain, nilai-nilai penting bagi brand atau produk, jumlah konten yang telah mereka produksi, cara mereka meningkatkan engagement serta membangun hubungan dengan audiensnya.
Every business needs more traffic for their website, which brings awareness and conversion. We know the best way through Digital Marketing activation for you.
