Di tengah gempuran persaingan bisnis modern, Brand Strategist hadir sebagai sosok kunci di balik kesuksesan sebuah merek atau brand. Mereka bukan sekadar perencana, tapi arsitek brand identity yang menentukan bagaimana bisnis tampil, terdengar, dan dirasakan oleh audiens.
Artikel mengenai Brand Strategist ini akan membahas lebih lanjut, mulai dari pengertian, tugas, dan juga fungsinya. Selain itu kita juga akan menelisik lebih dalam bagaimana seorang brand strategist bisa membantu bisnis Anda berkembang ke tingkat yang lebih baik. Langsung saja kita bahas selengkapnya di artikel ini.
Brand Strategist atau disebut juga ahli merek adalah seorang profesional yang bertugas merancang, membangun, dan mengembangkan strategi merek atau brand strategy secara menyeluruh agar memiliki positioning yang kuat di pasar.
Seorang brand strategist yang profesional biasanya mampu menggunakan skill dan kemampuannya untuk menentukan tujuan, nilai, dan audiens dari perusahaan. Dengan hal inilah ahli merek ini akan bisa memberikan kesan brand atau merek yang melekat di hati para audiens dengan memanfaatkan visual dan bahasa.
Secara struktural formal, biasanya brand strategist ada di sebuah tim marketing dan bekerja dengan brand manager. Kolaborasi mereka bisa membentuk hasil optimal sehingga menciptakan sebuah citra brand atau merek yang cocok dengan audiens secara konsisten dan efektif.
Di era persaingan bisnis yang semakin brutal dan serba cepat seperti saat ini, keberadaan Brand Strategist bukan lagi sekadar opsi tambahan. Mereka telah menjelma menjadi kebutuhan fundamental bagi setiap perusahaan yang ingin memenangkan hati konsumen dan bertahan di tengah arus perubahan pasar yang dinamis.
Konsumen modern sudah jauh lebih kritis. Mereka tidak lagi sekadar membeli karena fungsi produk semata, melainkan karena alasan emosional dan nilai yang diwakili oleh sebuah brand. Mereka ingin terhubung secara personal dengan apa yang mereka konsumsi.
Di sinilah peran Brand Strategist sangat vital. Mereka bertugas menggali, merumuskan, dan merancang narasi besar (big narrative) yang membuat brand punya makna yang relevan, bukan sekadar nama atau logo kosong.
Pertanyaan paling mendasar yang biasanya ditanyakan kepada sebuah brand atau perusahaan oleh seorang ahli merek adalah “Mengapa konsumen harus memilih brand ini dibanding brand lain?”. Dengan banyaknya produk, jasa, perusahaan di pasar, konsumen menjadi jenuh. Sangat banyak produk, jasa, brand yang sangat mirip bahkan sampai ke detail fitur, manfaat, dan elemen lainnya.
Tanpa adanya diferensiasi atau pembeda, perusahaan hanya akan menjadi sangat biasa di industri tersebut. Sehingga di sinilah peran dari brand strategist untuk memastikan brand memiliki unique positioning. Dengan begitu sebuah brand dan perusahaan tidak akan mudah digeser oleh kompetitor yang lebih besar sekalipun.
Salah satu kesalahan umum dari banyak bisnis adalah komunikasi brand (Brand Communication) yang tidak konsisten. Akibatnya, audiens menjadi bingung, bahkan kehilangan kepercayaan.
Ahli merek berfungsi sebagai auditor dan juga penjaga sebuah merek dan brand. Mereka memastikan gaya bicara (tone of voice), visual, nilai, hingga cara brand merespon pelanggan, selalu selaras dan terjaga, baik di media sosial, website, campaign iklan, hingga interaksi offline.
Tanpa strategi brand yang jelas, perusahaan seperti berjalan tanpa arahan yang jelas. Bisa saja bergerak, tapi tidak tahu tujuannya.
Ahli merek atau Brand Strategist membantu perusahaan merancang roadmap jangka panjang:
Sebuah brand, perusahaan, produk, dan jasa berkembang tidak dengan sengaja melainkan menggunakan perencanaan jangka panjang yang terukur sesuai dengan audiens mereka.
Saat brand memiliki positioning yang kuat dan relevan, efeknya bukan hanya meningkatkan penjualan sesaat. Tapi lebih jauh, mampu menciptakan emotional bonding antara brand dan konsumennya
Profesi ini akan menciptakan pengalaman konsumen (brand experience) yang menyentuh emosi. Karena loyalitas tidak lahir dari diskon besar atau promosi terus-menerus, melainkan dari pengalaman positif yang berulang.
Produk bisa saja berubah. Teknologi bisa berkembang. Kompetitor bisa datang silih berganti. Namun, brand yang kuat adalah aset paling berharga perusahaan.
Itulah mengapa keberadaan profesi ahli ini menjadi investasi penting. Karena strategi brand yang kuat dapat memperbesar valuasi bisnis, memperluas market, dan membuka peluang kolaborasi yang lebih bergengsi.
Brand Strategist fokus pada why dan how sebuah merek hadir dan berkomunikasi, sementara Marketing Strategist lebih menekankan pada what to sell dan how to sell. Brand lebih ke arah jangka panjang, marketing lebih ke arah jangka pendek.
Perbedaan | Brand Strategist | Marketing Strategist |
Fokus Utama | Membangun identitas, positioning, dan persepsi brand di benak konsumen | Meningkatkan penjualan, awareness, dan konversi secara langsung |
Orientasi Kerja | Jangka Panjang | Jangka Pendek dan Menengah |
Cakupan Kerja |
|
|
Target | Persepsi dan Loyalitas konsumen terhadap brand | Perilaku konsumen dalam melakukan pembelian |
Output | Brand Guidline, Brand DNA, Brand Purpose, Brand Narrative | Marketing Plan, Campaign Strategy, Media Buying, KPI Marketing |
Keterlibatan Produk | Sangat tinggi, dari awal pengembangan hingga pengalaman pengguna atau pelanggan | Fokus pada strategi distribusi dan promosi produk |
KPI Utama | Brand awareness, Brand Trust, Brand Loyalty, Brand Equity | Traffic Website, Leads, Conversion Rate, ROI, Revenue |
Cara Berkomunikasi | Emosional, humanis, berbasis value dan storytelling | Informatif, persuasif, berbasis data dan penawaran |
Relasi dengan konsumen | Membangun koneksi emosional jangka panjang | Mengerahkan tindakan konsumen secara instan |
Contoh | Logo, Slogan, Brand Guideline, Brand Story, Brand Experience | Iklan digital, konten promosi, email marketing, social media, SEO (Search Engine Optimization), |
Seorang Brand Strategist bukan hanya bertugas membuat strategi di atas kertas, tetapi juga bertanggung jawab penuh dalam memastikan bahwa brand benar-benar hidup, relevan, dan berdampak nyata di benak konsumen.
Tanggung jawab mereka mencakup berbagai aspek strategis, kreatif, hingga operasional. Berikut adalah rincian tanggung jawab utama Brand Strategist yang sangat krusial dalam proses membangun dan menjaga kekuatan sebuah brand:
Posisi ini bertanggung jawab melakukan market research untuk memahami:
Riset ini tidak hanya sekedar data, tapi juga insight mendalam yang menjadi bahan bakar utama strategi brand.
Brand Strategist wajib merancang strategi jangka pendek, menengah, hingga panjang untuk memastikan brand berkembang secara berkelanjutan.
Strategi ini akan menjadi blueprint bagi seluruh tim marketing dan bisnis.
Brand Strategist harus memastikan bahwa brand berbicara kepada orang yang tepat.
Dengan ini, strategi brand bisa lebih relevan dan tepat sasaran.
Brand tanpa pesan yang kuat akan mudah dilupakan. Oleh karena itu, Brand Strategist wajib:
Storytelling ini akan diimplementasikan di semua media komunikasi brand.
Agar brand tampil seragam dan konsisten, Brand Strategist bertanggung jawab membuat panduan resmi berupa:
Mereka memastikan bahwa setiap aktivitas mendukung tujuan brand.
Posisi ini juga bertanggung jawab melakukan pengawasan dan evaluasi berkala terhadap performa brand.
Mereka wajib memonitor:
Data ini digunakan untuk melakukan perbaikan strategi secara dinamis.
Setiap campaign branding harus sejalan dengan strategi besar brand.
Brand Strategist bertugas:
Mereka berperan sebagai brand guardian dalam setiap aktivasi.
Brand Strategist harus peka terhadap perubahan tren pasar dan perilaku konsumen.
Mereka memiliki tanggung jawab untuk:
Ini bagian penting untuk menjaga brand tetap hidup dan adaptif.
Saat brand mengalami perubahan besar, seperti merger, repositioning, atau rebranding total, ahli merek berperan sangat sentral.
Tugasnya meliputi:
Transformasi brand yang gagal sering terjadi karena peran Brand Strategist diabaikan.
Posisi ini harus turut terlibat dalam crisis management ketika brand menghadapi masalah citra atau serangan negatif.
Tanggung jawabnya:
Reputasi brand adalah aset paling mahal, dan Brand Strategist adalah penjaganya.
Posisi bukan hanya fokus pada awareness, tapi juga brand equity, kekuatan nilai merek di mata konsumen.
Mereka memiliki tanggung jawab untuk:
Semua ini berujung pada peningkatan nilai bisnis perusahaan.
Posisi ini memegang peranan yang sangat strategis dalam membangun, menjaga, dan mengarahkan identitas sebuah brand di tengah persaingan pasar yang semakin kompleks. Tidak hanya sekedar merancang logo atau tagline, tetapi jauh lebih dalam dari itu.
Brand Strategist bekerja di balik layar untuk memastikan bahwa setiap aspek brand memiliki makna, relevansi, dan kekuatan yang mampu menarik serta mempertahankan loyalitas konsumen.
Berikut adalah fungsi utama seorang Brand Strategist yang perlu dipahami secara mendalam:
Brand bukan sekedar nama atau simbol visual. Brand memiliki DNA, karakter inti yang membedakan dari kompetitor.
Tugas utama dari brand strategist adalah merumuskan elemen-elemen penting seperti:
Identitas ini akan menjadi fondasi dari semua aktivitas komunikasi brand di masa depan.
Brand positioning adalah tentang “di mana posisi brand di benak konsumen”. Apakah brand ini dikenal sebagai premium, ekonomis, ramah anak muda, atau inovatif?
Brand Strategist bertugas:
Tujuannya adalah memastikan brand tidak hanya sekedar dikenal, tapi berbeda dan relevan.
Setelah brand punya positioning, tugas berikutnya adalah memastikan semua pesan komunikasi berjalan konsisten.
Hal yang ditentukan seperti:
Strategi ini penting agar brand terasa hidup dan membangun koneksi emosional.
Brand Strategist menjadi penjaga gawang identitas brand. Mereka memastikan brand tetap tampil seragam di berbagai media, mulai dari:
Konsistensi inilah yang membuat brand terlihat profesional dan dipercaya.
Peran Brand Strategist dalam sebuah perusahaan bukanlah sekadar jabatan formal, melainkan posisi strategis yang menjadi penentu arah, identitas, dan masa depan sebuah brand. Di tengah kompetisi pasar yang semakin ketat, Posisi ini hadir sebagai arsitek utama dalam merancang bagaimana sebuah brand tampil, berbicara, dan membangun koneksi emosional dengan audiensnya.
Mereka tidak hanya bertugas menciptakan strategi branding, tetapi juga memastikannya berjalan efektif di lapangan, relevan dengan kebutuhan konsumen, dan adaptif terhadap perubahan tren. Mulai dari riset mendalam, perumusan strategi, pembuatan brand guidelines, pengawasan implementasi, hingga evaluasi performa brand semuanya menjadi bagian dari tanggung jawab besar seorang Brand Strategist.
Kehadiran Brand Strategist membuat proses membangun brand tidak lagi berbasis intuisi semata, tetapi berbasis data, insight, dan arah yang jelas. Dengan peran ini, brand bisa tumbuh lebih kuat, lebih dikenal, lebih dipercaya, dan lebih dicintai konsumen.
Melon Branding siap membantu Anda menciptakan strategi merk yang tepat untuk Bisnis Anda. Konsultasikan kebutuhan Anda sekarang dengan cara menghubungi Melon Branding!
Baca Juga Artikel Menarik Lainnya:
Every business needs more traffic for their website, which brings awareness and conversion. We know the best way through Digital Marketing activation for you.