Menjadi salah satu elemen di dalam strategi branding, brand positioning memiliki peranan yang besar dalam membentuk persepsi audiens terhadap brand kita. Positioning di dalam brand juga diibaratkan sebagai persepsi seperti apa yang ingin audiens miliki terhadap brand kita. Menurut The Branding Journal, strategi ini membedakan brand dari kompetitor di mata audiens entah dari segi visi, misi, cara berkomunikasi, hingga keunggulan untuk menyelesaikan masalah.
Sebelum menemukan posisi yang tepat untuk brand, coba sekarang bayangkan terlebih dahulu. Ada banyak merek sampo baik lokal maupun dari luar negeri yang ada. Mengapa kita memiliki sampo yang saat ini kita gunakan? Mengapa bukan A atau B tapi sampo merek C? Ya! Kita memilih sampo tersebut berdasarkan keunggulan kandungan yang kita harapkan mampu menyelesaikan permasalahan rambut kita.
Anggap saja sampo merek A keunggulannya adalah menghilangkan ketombe. Sampo merek B mampu mengatasi rambut rontok. Terakhir, sampo merek C yang digadang-gadang mampu memberikan sensasi dingin karena dikhususkan untuk perempuan berhijab. Nah, darimana kita menyimpulkan keunggulan-keunggulan tersebut? Padahal, secara umum kegunaan dari sampo hanya untuk mencuci dan membersihkan rambut. Ya! Dari iklan, campaign, dan narasi yang dibawakan oleh brand tersebut melalui media sosial, televisi, atau offline store. Strategi di atas nyatanya sangat berhasil membangun persepsi kita terhadap sebuah brand.
Dengan memberikan posisi yang jelas seperti merek sampo di atas, audiens akan lebih mudah untuk memilih mana brand yang akan sesuai. Bukan hanya itu, melansir Forbes, brand dengan posisi yang kuat akan memberikan dampak yang signifikan karena audiens akan menganggap brand kita yang terbaik dan berbeda dari kebanyakan brand lainnya.
Mengetahui begitu besarnya dampak yang dihasilkan dari posisi yang kuat, maka brand kita sebaiknya mempersiapkan ke arah mana brand ini akan “berjalan”. Beberapa langkah dalam memposisikan brand yang tepat adalah sebagai berikut.
Jika memang kita belum mengetahui possisi dari brand kita berada di mana, kita bisa memulainya dengan cara melakukan riset kompetitor. Perhatikan apa yang kompetitor serupa lakukan dalam memasarkan produk atau jasa mereka. Lihat bagaimana mereka menjalankan campaign secara online atau offline untuk mendapatkan target pasar.
Mengetahui apa yang audiens inginkan dan harapkan dari brand kita bisa menjadi titik awal strategi untuk membentuk positioning. Apa yang diharapkan audiens dari brand? Solusi seperti apa yang diinginkan audiens terhadap permasalahan mereka? Setelah itu, kita baru bisa menemukan apa keunggulan yang dimiliki brand. Keunggulan inilah yang menjadi jawaban dari permasalahan mereka. Apakah dari segi harga yang lebih terjangkau? Atau, dari segi packaging yang lebih menawan?
Setelah melakukan riset kompetitor, mempelajari, dan menemukan keunggulan brand, inilah saatnya untuk eksekusi. Buatlah strategi branding dan taktik marketing untuk menjalankan campaign yang sejalan dengan value yang sudah ditentukan di dalam brand positioning. Misalnya, brand kita ingin dikenal sebagai brand yang mengutamakan natural lifestyle. Maka, dari segi desain media sosial, packaging, banner, hingga toko offline-nya juga harus memberikan kesan yang natural.
Menentukan posisi brand memang bukan hal yang mudah, tapi bukan berarti tidak bisa dilakukan. Dengan brand positioning yang jelas, hal ini akan menentukan kredibilitas sebagai brand apakah sesuai dengan harapan audiens atau tidak. Ingin berkonsultasi mengenai brand positioning? Kunjungi akun Instagram @melonbranding ya!
Every business needs more traffic for their website, which brings awareness and conversion. We know the best way through Digital Marketing activation for you.
